Telah lama aku berdiri
Di tanah lapang ini,
akulah yang berani menantang terik
Dengan kaki-kaki kering yang memijak pada lantai bumi yang panas
Pada permohonanku yang tengadah,
aku menatap langitBerharap alam memberikan jawabnya
Telah lama aku sendiri dengan sepasang kaki yang masih tegak berdiri
Menanti lelaki yang datang membawa hujan
Berharap dia yang akan menghidupkan senyum yang lama karam meninggalkan bibirku
Temukan aku dengan lelakiku yang hilang diterpa badai angin
Betapa getaran ini begitu mengguncang nafasku
Karena untuk pertama kali jantung ini berdetak karenanya
Tak kupahami mengapa dia begitu jauh
Saat kuraba rindu, hanya kulit kering yang membungkus dagingRapuh, tak sempurna
Saat dingin, semua sel kulitku mengelupas
Merambat perih mencerca dalam daging
Aku hanya diam perih tersudut dalam gelap yang memekak mata
Karena hanya dia yang mampu menyelimutiku
Dia bagai abu yang tersisa dari pembakaranku
Layaknya pohon tanpa daun, kerontang…
Biarlah sepasang kakiku tetap tegak berdiri
Walau lelah… tetap kumenanti pertemuan yang entah
Thursday, July 10, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semngat terus dong
ReplyDelete