Kala kabut kebencian menyelimuti hati
Dan pikiran terbungkus kehinaan
Maka tiap tutur yang terucap seperti sampah
Yang terbuang tanpa penyesalan
Tak ada kuasa tuk lepaskan diri
Dari jalin-jalin yang terkunci oleh kebusukan
Dan kegilaan yang melemahkan
Aku menjadi karya megah dari sejarah
Sejarah yang menghargai diri dengan
Segala bentuk ketersiksaan hingga menyentakku
Dan tersadar bahwa aku adalah manusia yang penuh coba
Melemparkanku dalam putaran waktu yang habis terlewati dengan air mata
Hanya menunggu dan mencoba bertahan
Sampai helaan nafas yang paling akhir
Dengan apa menebus kebahagiaan yang kini membatu
Hingga ribuan waktu tak kan sanggup mengikis
Satu demi satu dan menyemaikannya kembali
Sahaja ku karna cinta, tapi cintaku
Menyeretku dalam kegelapan hingga pelita di hati ini
Terasa remang, perlahan-lahan meredup dan padam
Bagaimana lagi merekatkan tiap serpihan yang tlah hilang
Hingga penyesalan sekalipun tak kan mengembalikan semua ke pangkuan
Ketika diri dihadapkan pada situasi dimana tak ada lagi kesempatan untuk memilih
Menjalani segalanya dengan kepasrahan
Berbekal angan yang masih tersisa
Hanya ituKala kabut kebencian menyelimuti hati
Dan pikiran terbungkus kehinaan
Maka tiap tutur yang terucap seperti sampah
Yang terbuang tanpa penyesalan
Tak ada kuasa tuk lepaskan diri
Dari jalin-jalin yang terkunci oleh kebusukan
Dan kegilaan yang melemahkan
Aku menjadi karya megah dari sejarah
Sejarah yang menghargai diri dengan
Segala bentuk ketersiksaan hingga menyentakku
Dan tersadar bahwa aku adalah manusia yang penuh coba
Melemparkanku dalam putaran waktu yang habis terlewati dengan air mata
Hanya menunggu dan mencoba bertahan
Sampai helaan nafas yang paling akhir
Dengan apa menebus kebahagiaan yang kini membatu
Hingga ribuan waktu tak kan sanggup mengikis
Satu demi satu dan menyemaikannya kembali
Sahaja ku karna cinta, tapi cintaku
Menyeretku dalam kegelapan hingga pelita di hati ini
Terasa remang, perlahan-lahan meredup dan padam
Bagaimana lagi merekatkan tiap serpihan yang tlah hilang
Hingga penyesalan sekalipun tak kan mengembalikan semua ke pangkuan
Ketika diri dihadapkan pada situasi dimana tak ada lagi kesempatan untuk memilih
Menjalani segalanya dengan kepasrahan
Berbekal angan yang masih tersisa
Hanya itu
Thursday, July 10, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Puisinya dibukukan dong
ReplyDelete